Cuaca panas yang terjadi belakangan di Indonesia membuat pelaku usaha bergerak untuk menyiapkan lebih banyak stok air conditioner (AC) dan kipas angin. Pasalnya, ada potensi meningkatnya permintaan dua alat elektronik ini di pasar.
“Dari pantauan kami di lapangan untuk antisipasinya sendiri pastinya kita selalu menghimbau kepada seluruh Anggota kita terutama yang bergerak di sektor tersebut untuk selalu mencukupi bahkan menambahkan stok untuk kebutuhan Kipas dan AC untuk bisa terpenuhi di lapangan,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komoditi Elektronik (Apkonik), Deni Irawan kepada CNBC Indonesia, Minggu (30/4/2023).
Di sisi lain, dia menilai bahwa di masa-masa pancaroba atau masa peralihan musim seperti saat ini, permintaan akan kebutuhan kipas angin dan AC pastinya akan meningkat. Meski demikian, Ia tidak menyebut secara rinci berapa presentase kenaikan yang terjadi dan total stok yang tersedia di pasaran.
“Permintaan itu terlihat dari pantauan kami di lapangan dari penjualan-penjualan retail di sektor AC dan kipas yang juga meningkat. Peningkatan itu terjadi mengingat cuaca yang ekstrem dan tidak menentu seperti ini membuat rasa panas dan gerah bisa terjadi, serta menimbulkan peningkatan daya beli masyarakat terhadap kipas angin dan Ac tersebut,” tuturnya.
Terbaru, Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) sudah mengeluarkan peringatan terbaru Indeks Ultraviolet Sinar Matahari (UV) di wilayah RI, untuk prediksi hari ini, Jumat (28 April 2023).
Menurut BMKG, Indeks UV adalah angka tanpa satuan untuk menjelaskan tingkat paparan radiasi sinar ultraviolet yang berkaitan dengan kesehatan manusia. Dan, dapat memantau tingkat sinar ultraviolet yang bermanfaat dan yang dapat memberikan bahaya.
Disebutkan, Indeks UV sangat tinggi dan ekstrem terjadi ketika intensitas radiasi matahari paling tinggi di siang hari, antara pukul 12:00 sampai 15:00 waktu setempat dan bergerak turun ke kategori rendah di sore hari.