Soal Polusi Udara: China Jor-Joran Beresin, RI Malas-Malasan
International Energy Agency (IEA) merilis laporan dengan tajuk “World Energy Investment” edisi 2023 yang memberikan pembaruan lengkap mengenai gambaran investasi pada tahun 2022 dan gambaran https://hokijackpot.online/ awal mengenai gambaran yang muncul pada tahun ini. Lantas negara mana saja dengan peningkatan investasi energi bersih secara tahunan paling besar?
Negeri Tirai Bambu yang dipimpin oleh Xi Jinping menjadi negara dengan peningkatan investasi energi bersih secara tahunan paling besar lantaran mencapai US$184 miliar atau sekitar Rp 2.813,36 triliun (US$1=15.290) pada 2019-2023. Kemudian diposisi kedua disusul oleh Uni Eropa dengan peningkatan investasi energi bersih sebesar US$ 154 miliar pada periode yang sama.
Ongkos besar yang dikeluarkan China menjadi bukti bahwa Tiongkok serius untuk mengurangi emisi serta dampak lainnya seperti polusi udara.
Indonesia justru mencatatkan penurunan investasi energi bersih tahunan sebesar US$1 miliar atau sekitar Rp 15,3 triliun pada 2019-2023. Padahal, Indonesia membutuhkan lebih banyak investasi energi bersih untuk menekan emisi serta persoalan lain terkait pencemaran udara. Dalam sebulan terakhir, polusi udara bahkan menjadi perbincangan hangat karena sudah dalam tahap memprihatinkan.
Seperti Indonesia, kota-kota di China seperti Beijing juga kerap berjibaku dengan persoalan polusi udara.
Selain Indonesia, Rusia mengalami hal serupa dengan penurunan investasi energi bersih tahunan sebesar US$4 miliar.
IEA juga memaparkan bahwa investasi global pada teknologi energi ramah lingkungan secara signifikan melebihi belanja bahan bakar fosil seiring dengan kekhawatiran terhadap keterjangkauan dan keamanan yang dipicu oleh krisis energi global yang memperkuat pilihan yang lebih berkelanjutan.
Dalam laporan tersebut juga memberikan tolok ukur global untuk melacak aliran modal di sektor energi dan mengkaji bagaimana investor menilai risiko dan peluang di seluruh bidang pasokan bahan bakar dan listrik, mineral penting, efisiensi, penelitian dan pengembangan, serta pembiayaan energi.
Secara global, IEA menjelaskan bahwa nilai investasi energi bersih secara global mengalami tren yang meningkat dalam sembilan taun terakhir. Nilainya pun diperkirakan mencapai US$1,74 triliun pada 2023.